Untuk memberikan jaminan kualitas hasil terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh BAJA MARGA, maka kami perlu membekali karyawan-karyawan kami dengan berbagai materi dan diklat sebelum mereka akan diterjunkan ke lapangan.
Diantara teori yang kami bekalkan kepada karyawan kami yaitu teknik pengelasan, kami berdasarkan pada sebuah teori yang ditulis Fadli dalam bukunya yang ditulis pada tahun 2008.
Posisi pengelasan atau sikap pengelasan adalah pengaturan posisi dan gerakan arah dari pada elektroda sewaktu mengelas. Menurut Fadli (2008), posisi mengelas terdiri dari empat macam, yaitu:
1. Posisi di bawah tangan.
Posisi di bawah tangan yaitu cara teknik pengelasan yang dilakukan pada permukaan rata atau datar dan dilakukan dibawah tangan. Kemiringan elektroda las sekitar 10º-20° terhadap garis vertikal dan 70º-80° terhadap benda kerja.
2. Posisi tegak (vertikal).
Mengelas posisi tegak adalah apabila dilakukan arah pengelasannya ke atas atau ke bawah. Pengelasan ini termasuk pengelasan yang paling sulit karena bahan cair yang mengalir atau menumpuk diarah bawah diperkecil dengan kemiringan elektroda sekitar 10º-15º terhadap garis vertikal dan 70º-85º terhadap benda kerja.
3. Posisi datar (horisontal).
Mengelas dengan horisontal disebut juga mengelas merata dimana kedudukan benda kerja dibuat tegak dan arah elektroda mengikuti horisontal. Sewaktu mengelas elektroda dibuat miring sekitar 5º-10º terhadap garis vertical dan 70º- 80º kearah benda kerja.
4. Posisi di atas kepala (over head).
Posisi pengelasan ini sangat sukar dan berbahaya karena bahan cair banyak berjatuhan dan mengenai juru las. Oleh karena itu dibutuhkan perlengkapan yang lengkap, meliputi baju las, sarung tangan, dan sepatu kulit.
Mengelas dengan posisi ini benda kerja terletak pada bagian atas juru las dan kedudukan elektroda sekitar 5º-20º terhadap garis vertikal dan 75º-85º terhadap benda kerja.
PROSES PENGELASAN
Pengelasan adalah suatu proses dimana bahan dengan jenis yang sama digabungkan menjadi satu sehingga terbentuk sambungan melalui ikatan kimia dari pemakaian panas dan tekanan. Fungsi dan tujuan dari pengelasan yaitu menyambung dua logam atau lebih menjadi suatu komponen yang utuh.
Pada tahap-tahap permulaan dari pengembangan teknologi las, pengelasan digunakan pada sambungan-sambungan dan reparasi-reparasi yang kurang penting. Tetapi seiring perkembangan jaman, maka proses pengelasan dan penggunaan konstruksi las merupakan hal yang umum di semua negara di dunia (Suratman, 2008).
Adapun proses pengelasan, sebagai berikut:
1. Menentukan besarnya arus listrik yang sesuai dari ukuran elektroda dan jenis serta tebal dari benda kerja. Besar arus dan tegangan listrik yang digunakan dalam pengelasan diatur sesuai kebutuhan. Daya yang dibutuhkan untuk pengelasan tergantung dari besarnya arus dan tegangan listrik yang digunakan. Tidak ada aturan pasti besar tegangan listrik pada mesin las yang digunakan.
2. Menyalakan busur dengan cara menggoreskan elektroda pada benda kerja untuk pesawat AC dan menyentuh-nyentuhkan elektroda dari atas ke bawah
pada benda kerja untuk pesawat DC.